30 Januari 2009

Resensi Buku "Rahasia Sukses Ngutang di Bank" di Media Massa

Resensi Buku RAHASIA SUKSES NGUTANG DI BANK, Kiat Jitu Memanfaatkan Bank Untuk Mengembangkan Usaha, di Harian Bisnis Indonesia, Edisi Minggu, 3 Juni 2007.
----------------------------------------------------------------------------

Jadikan bank tim sukses usaha

Oleh: Algooth Putranto
Bisnis Indonesia, Edisi Minggu, 3 Juni 2007

Judul : Rahasia Sukses Ngutang di Bank
Kiat jitu memanfaatkan bank untuk mengembangkan usaha
Penulis : Fajar S Pramono
Penerbit : ACTION Publishing, Mei 2007
Tebal : xx + 120 halaman
Harga : Rp. 22.500,-


Salah satu permasalahan yang sering muncul ketika berbicara tentang dunia usaha adalah keterbatasan modal. Meskipun beberapa motivator bisnis mencoba meyakinkan bahwa modal/uang bukan segala-galanya dalam berbisnis.
Namun pada kenyataannya masih banyak pihak yang merasakan kesulitan dalam mengembangkan usaha akibat keterbatasan modal tersebut.
Sebagai lembaga perantara, bank memiliki kewajiban untuk menghubungkan pihak yang mengalami surplus dana dengan pihak yang defisit dana. Salah satu produk perbankan yang mengemban misi mengembangkan sektor riil adalah kredit usaha.
Masalahnya, bagi sebagian orang, kredit di bank identik dengan bayangan keruwetan. Baik dalam hal persyaratan maupun proses yang harus dijalani. Padahal, seperti dikatakan Fajar S Pramono, tidak ada yang ruwet dalam urusan kredit di bank, selama kita bisa mengetahui dan memahami seluk beluk kredit bank itu sendiri.
Hal ini juga dikatakan Safir Senduk dalam pengantarnya untuk buku ini : kalau kita tahu bagaimana suatu hal itu bekerja, kita pasti bisa menjalankannya (hal xiii).
Artinya, jika kita bisa memahami filosofi dan bagaimana kredit itu bisa dikucurkan, maka keinginan bermitra dengan bank bukanlah urusan yang sulit dan tidak dapat dilakukan.
Buku kecil terbitan ACTION Publishing ini berusaha memberikan keyakinan kepada para pengusaha untuk tidak ragu-ragu dalam menggandeng bank sebagai mitra usaha.
Sebagaimana disarikan dalam sinopsisnya, buku ini bisa dibagi menjadi tiga kelompok pembahasan. Pertama, tentang manfaat mengambil kredit di bank. Sebagai orang yang banyak bergaul dengan pengusaha, Fajar banyak memberikan paparan tentang betapa banyak manfaat kredit bank. Setidaknya, ada 16 poin yang ia kemukakan.
Kedua, tentang trik dan tips dalam memilih bank dan persiapan dalam memenuhi persyaratan serta berbagai hal yang menjadi obyek analisa kredit, hingga nantinya bisa memperoleh kepercayaan dalam bentuk kucuran kredit.
Banyak hal teknis maupun nonteknis yang disampaikan Fajar, agar permohonan kredit bisa berjalan mulus. Termasuk di dalamnya, bagaimana sikap yang harus dikembangkan dalam menghadapi pemeriksaan bank, bagaimana menentukan dan menghitung kecukupan agunan, memilih skim kredit, pertimbangan bank dalam memutus kredit, hingga gambaran tentang siapa petugas bank yang memiliki wewenang memutus kredit.
Ketiga, tentang hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari ketika fasilitas kredit telah diberikan. Seperti pentingnya mencermati isi perjanjian kredit, warning agar tidak sampai terjerumus kepada black list Bank Indonesia, bahkan hingga hal-hal yang bisa dilakukan ketika peminjam mengalami kesulitan dalam pengembaliannya.
Layaknya buku know how dan buku how to lainnya, buku Rahasia Sukses Ngutang di Bank ini sangat cocok untuk dijadikan panduan bagi para pengusaha yang ingin lebih maju bersama bank. Setidaknya, ada dua kekuatan yang dimiliki buku ini. Pertama, buku ini ditulis oleh seorang praktisi perbankan yang telah bertahun-tahun berkutat dengan masalah kredit. Kedua, buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan praktis, sehingga pembaca menjadi yakin dan percaya diri untuk menjadikan bank sebagai tim sukses usaha.



Berguru pada Ahlinya
Sumber: Majalah Pengusaha Edisi 74 Juli 2007

Serahkan segala sesuatunya kepada ahlinya, demikian nasehat yang diberikan agama maupun para cerdik pandai. Sedangkan keahlian sendiri merupakan kristalisasi pengalaman yang panjang dari pelakunya. Pengalaman menekuni profesinya inilah yang dibagikan oleh Evie Ngangi, Uud Machmud, Hadi Hartono dan Fajar S. Pramono dalam buku mereka Jangan Mau Jadi Istri Saja Easy Ways Start Business for Woman; Bila Ingin Kaya Raya Stop Mengerjakan Bisnis; Sukses Mengelola Minimarket Modal Kecil Untung Besar; Rahasia Sukses Ngutang di Bank.

Secara agak provokatif Evie mengajak ibu-ibu rumah tangga agar tidak sekadar menjadi ratu rumah tangga, namun juga menjadi pebisnis yang tangguh. Dengan persuasive disertai argument-argumen yang didukung bukti-bukti empiris ia memaparkan bahwa siapa pun ibu rumah tangga itu (seperti dirinya sendiri ketika mengawali usaha) akan mampu menjadi pebisnis yang tangguh. Apa yang mesti dilakukan dan apa persyaratan mendasar untuk menjadi pebisnis ibu rumah tangga yang berhasil? Anda sendirilah yang mesti membaca buku ini.

Sementara itu Uud Machmud yang sukses merintis dan membesarkan UM-1, produk-produk perawatan mobil, membagikan pengalamannya secara detil melalui bukunya tersebut. Bagaimana merintis suatu produk, mengembangkan, serta melakukan promosi dan liku-liku pendistribusiannya dijelaskan secara gambling dalam buku ini.

Buku ini mengupas tuntas segala macam kiat di dalam merintis dan mengembangkan suatu usaha. Oleh karena itum buku ini latak dibaca baik bagi para pembaca yang berada dalam tahap perintisan usaha maupun yang sudah memiliki usaha. Bahkan, di dalamnya disertakan cara-cara mengubah mindset kita yang selama ini didominasi keinginan untuk menjadi karyawan atau orang gajian menjadi seorang entrepreneur.

Bagi Anda yang tertarik untuk berbisnis minimarket, rasanya belum klop kalau belum membaca bukunya Hadi Hartono. Pengalaman Hadi bertahun-tahun mengelola minimarket tentu merupakan sutau panduan yang sangat berharga bagi para pembaca yang ingin membuka usaha sejenis. Bagaimana mendirikan minimarket, menjalankan operasionalnya, serta langkah-langkah mencapai target yang ditetapkan semua sudah termuat dalam buku ini. Jadi buku ini selayaknya buku pintar untuk menjalankan bisnis market.

Keluhan terbesar dari para pelaku usaha UKM adalah cekaknya modal. Ini bukan berarti modal itu benar-benar cekak. Di perbankan modal ini cukup melimpah ruah. Sayangnya banyak pelaku UKM yang tidak bankable sehingga susah untuk mendapatkan akses ke perbankan. Kalau pun akhirnya mendapatkan punjaman salah mengelolanya. Kalau ini yang menjadi problemanya, maka Anda perlu sekali membaca buku Fajar S. Pramono. Sebagai seorang kartawan di sebuah bank pelat merah yang memiliki komitmen tinggi terhadap UKM, Fajar tahu persis A sampai Z baik dari titik pandang nasabah maupun dari bank pemberi pinjaman. Agar Anda tidak terus menerus mengeluh tentang cekaknya modal dan agar Anda tidak salah mengelola uang pinjaman maka sangat layak kalau Anda menjadikan buku ini sbegai salah satu referensi utama bacaan Anda. (Sukatna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar